Coretan memori benteng yang nyaris terlupakan



Coretan memori benteng yang nyaris terlupakan 

Berdiri di depan reruntuhan jejak kompleks benteng Kerajaan Sanrobone membuat saya berhasrat, betapa megahnya peradaban yang dimiliki Sulawesi Selatan dulu kala , sehingga mampu menata benteng sebegitu tebal. Walau jejaknya kini semata-mata sebatas bongkahan batu merah. Kerajaan Sanrobone yang berasal dari dua kata yakni Sanro (ahli, orangpintar ,dukun) dan Bone (berisi). Kerajaan ini ada digenggaman raja pertama Sanrobone yakni Karaeng Panca Belong . Benteng ini mula-mula di bangun pada tahun 1515 atas arahan Raja Gowa Tumapa'risi Kallonna dan rampung pada tahun 1520. Kerajaan ini terletak di selatan. Benteng ini dulunya seluas 25.54 Ha dengan ukuran sisi barat sepanjang 573 m, sisi selatan 529 m, sisi timur 748 m dan sisi utara 332 m. Benteng ini terbuat dari batu bata dengan ketebalan dinding tembok empat meter dan berbentuk perahu dengan panjang sekitar 3,7 km dan mempunyai 7 pintu yaitu 4 pintu besar searah dengan mata angin dan 3 pintu kecil. Benteng Sanrobone ini hampir sama besarnya Benteng Somba opu. Benteng ini roboh karena Perjanjian Bongaya 18 November 1667 yang berisi semua benteng yang terletak di Makassar harus di hancurkan kecuali Benteng Sompa Opu dan Fort Rotterdam (Ujung Pandang). Kompleks Benteng Sanrobone semakin hancur pada saat DI/TII istana Kerajaan ini di bakar oleh pemberontak lantaran raja terakhir lebih memihak ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan salah satu peninggalan Sanrobone yakni Batu yang berada ditangga Istana Sanrobone (Batu Pallantikan).

Nama-nama Raja Sanrobone

  1. Karaeng PancaBelong di lantik pada tahun 1540
  2. Karaeng Ga'donga 
  3. Karaeng Massawaya 
  4. Karaeng Tunibosara 
  5. Karaeng Tumenanga Ri Parang Lakkenna 
  6. Karaeng Tumenanga Ri Campagaya 
  7. Karaeng I Pucu 
  8. Karaeng Banyuanyara' I Tunije'ne (Mertua Sultan Hasanuddin)
  9. I Mappadulung Daeng Mattimurung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Jalil, 
  10. I Yayatojeng Karaeng Bonto Majannang 
  11. Pakanna Karaeng Pangkaje'ne 
  12. Karaeng Tumenanga Ri Masigi'na 
  13. Karaeng Tumenanga Ri Sanrobone
  14. Karaeng Tumenaga Ri Pa'rasanganna
  15. Karaeng Tumenaga Ri Lagurudua 
  16. Karaeng La patau 
  17. I Memang Karaeng Bulu-bulu 
  18. I Bantang Daeng Ngilau Tumenanga Ri Kabara'na 
  19. Gutu Dato Lolo 
  20. I Pamusurang Daeng Pabeta
  21. I Yusuf Daeng Ropu
  22. I Baso Daeng Nyengkadan
  23. I Mallombassi Daeng Kilo
  24. H. I Mallombassi Daeng Nyangka (anak dari Raja ke 23). Tetapi itu hanyalah gelar untuk menjaga Cagar Budaya Sanrobone. Perlu di yakini yang resmi sebagai Raja Sanrobonehanyalah 23 Raja.


Di Kompleks inijuga terdapat Mesjid Baitul Maqdis yang berdiri sejak tahun 1603, dulu nya nama Mesjid ini ialah Mesjid Manurung dikatakan Manurung karena Mesjid ini memang tidak ada yang mengetahui sumbernya dari mana. Dapat kita simpulkan bahwa jika terdapatkata "Manurung"berarti asal usul atau terciptanya tidak jelas dari mana asal nya.
Di Mesjid ini terdapat juga Kompleks Makam Kuburu Panrita (Ahli) terdapat tiga kubah di kompleks tersebut. Pertama kuba yang berada di sebelah kanan tepat nya depan gerbang terdapat 6 kuburan, tetapi nama nya tidak terpampang atau kemungkinan tertimpah lumut dengan pahatan tak jelas hampir terhapus, tetapi cerita nya sih , di kuba itu di nyatakan bahwa Suami yang mempunyai 5 istri.Dan kuba yang tepatnya berada ditengah terdapat 1 kuburan dan tidak jauh berbeda dengan kuba sebelumnya Juga tidak terdapat nama yang jelas dan hanya di hiasi Kaligrafi Arab gundul, dan terakhir kuba yang berada di sebelah kiri terdapat 1 kuburan yang bernama Mariama Daeng Kanang, nama Mariama artinya (Kesurupan) dan Mariama merupakan Cucu Sultan Hasanuddin Raja Kalukuang.

Bergeser ke seblah ke Makam Raja pertama Sanrobone yakni Karaeng Panca Belong. Keadaan makam Raja ini batu-batunya tidak tertata rapi sangat berserakan , pernah terjadi Kontradiksi antara hukum dengan warga sekitar/keturunan Panca Belo yang ingin merombak keadaan Makam tersebut. Tetapi dengan berdiri kokoh nya Tatanan Cagar Budaya yang tertera., membuat warga-warga sekitar tidak berani merombak makam Raja pertama, Ironis nya begini lah keadaan makam tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan Raja ke dua Ga'donga di kompleks Makam Ga'dong Kab. Takalar, kec. Sanrobone. Makam Raja ke dua , makam nya batu-bata yang di kelilingi pagar kayu, Ga'dong (Tumenanga ri ratena ) yang berarti Arate sejenis Barasanji-barasanji. di makam kompleks ini terdapat tiga kuburan tetapi dua kuburan lainnya tidak jelas apakah ini kuburan atau hanya sekeliling batu, tapi ucapyang memandu perjalanan kami ternyata itu kuburan.

Dan katanya yang memandu kami dulu nya ini merupakan pelabuhan daerah katingan dan daerah sangat strategis karena mempunyai pelabuhan yang rame di kunjungi oleh para pedagang dari luar.
Dan pada mulanya ada tujuh orang yang berasal dari kayangan yang masing-masing menguasai daerah dan bergelar Karaeng loe (Raja besar) yaitu Karaeng Loe Ri Katingan, Karaeng Loe Ri Bajeng, Karaeng Loe Ri Malewang, Karaeng Loe Ri Bangkalang, Karaeng Loe Ri Lassang, Karaeng Loe Ri Galesong, dan Karaeng Loe Ri Jipang (ri=di).
Karaeng Lo Ri Katingan mempunyai empat kare yakni Pancabelong, Panaikang, Paddinging dan lau. Maka Kerajaan Gowa pada masa kepemimpinan Raja Gowa IX Tumapa'risi'Kallonna (1507M-1543M) bersama Karaeng Loe Ri Jipang menyerang Sanrobone dan berhasil mengalahkannya. Selanjutnya Kerajaan Gowa pun memberi hak otonomi ke Kerajaan Sanrobone dalam pemerintahan tetapi dalam pengangkatan raja atas pertujuan Kerajaan Gowa maka Kerajaan Gowa pun menyepakati dengan mengangkat Pancabelong sebagai raja pertama di Sanrobone dengan gelar Dampang Pancabelong.




Comments